Rabu, 02 Desember 2009

Trans Studio Makassar, Kampiun Taman Bermain di Dunia, Berbiaya Rp 3 Triliun

Wapres Jusuf Kalla meresmikan Trans Studio Theme Park. Inilah kawasan wisata terpadu di atas lahan seluas 24 hektare. Salah satunya merupakan taman bermain dalam ruangan (indoor) seluas 2,7 hektare.

WARGA Makassar, punya kebanggaan baru. Ibukota Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) ini memiliki wahana bermain kelas dunia untuk rekreasi keluarga. Bahkan, kalangan industri pariwisata yakin, kehadiran Trans Studio Theme Park, akan menjadi bahan jualan baru untuk menarik wisatawan.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sulsel Anggiat Sinaga, mengungkapkan, di Jepang, Amerika dan Hongkong, kehadiran sarana hiburan baru mampu meningkatkan arus kunjungan, sehingga penginapan akan ramai.

Keberadaan Trans Studio memberikan multiplier effect (efek berantai), yang bukan hanya bidang pariwisata, melainkan sektor ekonomi memperlihatkan pengaruh yang cukup besar. Saat ini, pertumbuhan ekonomi Sulsel lebih besar dari nasional, yakni 7,78 persen.

”Memang, Trans Studio terinspirasi dari Disneyland dan Universal Studios, adalah kebanggaan masyarakat Sulsel, sekaligus “ikon pariwisata” terbesar di dunia,” tegas Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo.

Kenapa Makassar? Selain faktor Jusuf Kalla, yang ikut andil besar. Trans Studio Makassar berdiri di atas lahan milik keluarga Jusuf Kalla dan menyedot investasi hingga Rp 3 triliun. Tahap pertama ini sudah menghabiskan Rp 1 triliun lebih, tambahan lagi sekitar Rp 2 triliun untuk pengerjaan tahap kedua.

Bila dipersentasekan, nilai investasi pembangunan proyek Trans Studio, merupakan gabungan dari Para Group, yakni 55 persen dan 45 persen milik Kalla Group. Awalnya, pemancangan pertama proyek pembangunan dilakukan Gubernur Sulsel, HM Amin Syam.

Selain itu, sebanyak 3,4 juta orang tinggal di Kota Makassar, sementara 4,6 juta lainnya adalah warga Sulsel. Dengan demikian, ada 8 juta penduduk lokal provinsi itu yang merupakan pasar potensial.

Makassar sendiri tengah bersinar. Pertumbuhan ekonomi, sarana, prasarana serta pariwisata yang demikian pesat beberapa tahun terakhir ini menjadikan Makassar seperti gadis perawan yang menarik perhatian banyak orang.

Chairul Tandjung, bos Para Group, pemilik Trans Studio, optimistis, proyek ini akan bakal memikat turis dari Singapura, Malaysia dan Brunai Darussalam sementara Direktur Utama PT Trans Kalla Makassar, Wibowo Iman Sumantri mengatakan pembangunan Trans Studio yang merupakan areal resor terluas dan terlengkap di Indonesia Timur.

”Pembangunan tahap kedua nanti meliputi dua hotel berbintang masing-masing bintang 3 dan bintang 5, residensial apartemen serta marina,” paparnya.


Dua Area

Kompleks Trans Studio yang akan jadi magnet baru itu terbagi dalam dua area, yakni Trans Studio “Theme Park”, sebagai tempat hiburan keluarga, dan Trans Studio Walk, yang merupakan pusat perbelanjaan kelas dunia. Trans Studio Theme Park berada di lahan seluas 2,7 hektare dengan 21 wahana permainan yang terbagi dalam empat zona dengan tema berbeda.

Saat ini, taman bermain dalam ruangan (indoor) terbesar di dunia terdapat di Lotte World Korea dengan luas 1,7 hektare. Dengan demikian, wahana indoor di Trans Studio Theme Park yang didesain oleh John Stevenson, sutradara Kung Fu Panda, merupakan arena wisata dalam ruang terbesar di dunia. Wahana ini mampu menampung hingga 10.000 pengunjung, dengan kapasitas nyaman antara 6.000 s/d 8.000 orang.

Empat zona di Trans Studio Theme Park meliputi, pertama, Studio Central, tempat pengunjung bisa merasakan menjadi bintang dan tahu rahasia di balik layar tayangan favorit. Kedua, Lost City, suatu kawasan seru yang menampilkan petualangan menegangkan ala Indiana Jones.
Ketiga, Cartoon City, dunia penuh warna, fantasi dan keajaiban. Di zona ini anak-anak akan larut dalam kegembiraan pada kenangan masa kecil yang ceria. Keempat, Magic Corner, zona penuh suasana magis yang membuat pengunjung yakin pada apa yang disaksikan karena sensasi yang ditimbulkan.

Sedangkan Trans Studio Walk memiliki lima lantai, luas 55.000 m2, dilengkapi tiga atrium. Pusat perbelanjaan ini akan menyediakan busana bermerek internasional.

Sementara itu, dari peta theme park studio yang disebarkan, harga minimum paket per orang untuk masuk Rp 100.000. Harga ini sudah termasuk kartu pass studio serta tarif masuk berikut 15 wahana permainan, masing-masing satu kali main.

Harga tiket tambahan per orang per wahana dijual bervariasi, mulai Rp 10.000 dan Rp 15.000, tergantung jenis permainan. Sedangkan, tiket permainan yang tidak termasuk dalam paket per orang yaitu bioskop 4D, Kids Studio, Magic Thunder Coaster, Dragon’s tower, Jelajah dan Dunia Lain, masing-masing Rp 25.000.

Sekadar info, di dalam studio, uang kartal tidak berlaku. Alat tukar untuk menikmati aneka permainan di tempat itu adalah kartu mikrochip. Alat tukar digital ini baru pertama kali digunakan di Makassar, bahkan konon pertama di dunia.

Wahana rekreasi kelas dunia macam Disneyland di Los Angeles dan Disneyworld di Orlando kabarnya baru akan menggunakan teknologi ini tahun depan. Kartu mikrochip pengganti uang ini berlaku seumur hidup dan dapat untuk membeli cinderamata serta untuk kartu tol prabayar.
Jadi, sekarang tidak perlu bermimpi jalan-jalan ke Disneyland atau Universal Studios dengan biaya mahal. Cukup ke di Kawasan Tanjung Bunga Makassar, karena ada kampiun taman bermain, yang terbesar di dunia.

Sumber :
http://www.surya.co.id/2009/09/10/trans-studio-makassar-kampiun-taman-bermain-di-dunia-berbiaya-rp-3-triliun.html
10 September 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar