Rabu, 02 Desember 2009

Profil Kota Makassar


Kota Makasar adalah sebuah kotamadya dan sekaligus ibu kota provinsi Sulawesi Selatan. Kota Makasar secara geografis terletak antara 119 derajat bujur timur dan 5,8 derajat lintang selatan. Wilayah Kota Makasar berbatasan dengan Selat Makassar di sebelah barat, Kabupaten Kepulauan Pangkajene di sebelah utara, Kabupaten Maros di sebelah timur dan Kabupaten Gowa di sebelah selatan. Luas wilayah Kota Makasar 175,77 Km2 yang terbagi menjadi empat belas kecamatan.

Kota ini termasuk kota kosmopolis, banyak suku bangsa tinggal di sini. Di kota ini ada suku Makassar, Bugis, Toraja dan Mandar. Di kota ini ada pula komunitas Tionghoa yang cukup besar. Makanan khas Makassar yang cukup terkenal adalah Soto Makassar, Roti Maros, Kue Tori', Palabutung,Pisang Ijo, Sop Saudara, dan Sop Konro.

Dewasa ini perdagangan Kota Makassar tergolong maju. Pusat-pusat perniagaan dari pasar-pasar tradisional, pasar grosir sampai mal-mal modern ber-kembang pesat. Sebagai kontributor utama, sektor ini mampu menyerap pasar te-naga kerja sebesar 34,24 persen dari 904.644 penduduk usia kerja. Sebagai usaha yang termasuk hilir dalam rantai produksi, perdagangan tidak mampu berdiri sendiri. Sektor ini erat berkaitan dengan lapangan usaha lain seperti industri dan transportasi.

Di sektor industri, Beragam industri pengolahan terdapat di kota ini baik yang diolah secara modern maupun industri rumah tangga. Sebut saja di Kecamatan Tallo yang menjadi sentra industri furniture dan industri logam atau pusat kerajinan tenun sutra di Kecamatan Mamajang. Sebelum dipasarkan sebagian besar komoditas alam Sulawesi Selatan mengalami proses pengolahan di kota ini. Semakin banyaknya pabrik-pabrik yang ada maka Pemerintah Daerah (Pemda) Kota berupaya menyediakan kawasan industri terpadu yang cukup luas. Kawasan industri seluas 200 hektar dengan nama PT Kawasan Industri Makassar (KIMA) ini terletak di Keca-matan Biringkanaya.

Dominasi sektor perdagangan dan sektor industri kota Anging Mamiri didukung oleh letak geografisnya. Makassar beruntung karena posisinya sebagai pintu masuk ke Provinsi Sulawesi Selatan dan kawasan timur. Belum lagi status administratifnya sebagai ibu kota provinsi. Keuntungan geografis ini memberi manfaat. Kota Makassar memiliki sarana dan prasarana transportasi seperti jalan raya yang mulus dan pelabuhan laut kelas satu. Fasilitas ini secara langsung memicu pertumbuhan sektor-sektor terkait. Pelabuhan laut menjadi jantung perekonomian kota. Dari pelabuhan ini semua komoditas hasil produksi Makassar didistribusikan baik untuk pasar domestik maupun pasar ekspor. Selain untuk barang, pelabuhan laut yang bernama resmi Pelabuhan Laut Soekarno-Hatta ini juga menjadi persinggahan kapal-kapal penumpang.


Sumber Data:
Sulawesi Selatan Dalam Angka 2007
(01-7-2007)
BPS Provinsi Sulawesi Selatan
Jl. Penancangan No. 4, Serang 42124
Telp (0254) 202315
Fax (0254) 202315

Sumber :

http://regionalinvestment.com/sipid/id/displayprofil.php?ia=7371

Sumber Gambar:

http://en.academic.ru/dic.nsf/enwiki/222316


Resep Coto Makassar


Coto Makassar adalah makanan berkuah yang berasal dari Sulawesi Selatan, tepatnya Makassar my heritage. Yang biasanya bikin makanan ini di rumah saya adalah si Papah. Doi memang jago. Dibuat kalo ada event Lebaran Haji ataupun Lebaran sebentar lagi. Kok namanya Coto? Yes, you spell it with C, not S. Kenapa pake C? soalnya kalo Soto dari daging Sapi, kalo Coto dari daging Capi (halah.. bang Arham.. lucu2an situ aye pake nih baang..) Udahlah, gak usah banyak cingcong, mulai saja kawan!!

Bahan:
1 kg daging sapi bagian sengkel (yang empuk itu, bilang aja ama abang2 di pasar, pasti pada tau..)
1/2 kg paru (digoreng, pisahkan, masukin toples)
2 liter air cucian beras/tajin
5 batang serai, memarkan
5 lembar daun salam
250 gram kacang tanah, goreng, haluskan
3 sdm minyak goreng, untuk menumis
5 cm jahe, memarkan
1 ruas lengkuas, memarkan

note: sebenarnya kalo mau, pake juga 300 gram babat, rebus matang & 300 gram hati sapi rebus matang. Kalo mo pake beginian, daging sapinya dijadiin 1/2 kg aja. Tapi karna keluarga saya pemakan daging (FYI, nama tengah kami semua adalah SUMANTO), hati dan babat pas, dan dagingnya dibanyakin.

Bumbu yg dihaluskan:
10 siung bawang putih
8 butir kemiri disangrai
1sdm ketumbar disangrai
1 sdt jintan disangrai
1 sdm garam
1 sdt merica butiran.

Pelengkap:
bawang goreng
irisan daun bawang
irisan seledri

Sambal tauco:
- Haluskan 10 buah bawang merah, 5 siung bawang putih, 10 buah cabai keriting yang direbus sebentar.
- 100 gram tauco yang ditumis dengan 6 sdm minyak goreng hingga matang, tambah garam dan gula merah secukupnya. Campur sama bahan yang udah dihaluskan barusan.

Cara membuat:
1. Kalo pake babat atau hati, rebus terpisah hingga lunak, angkat, tiriskan, potong dadu.
2. Rebus daging sapi bersama air tajin, serai, lengkuas, jahe, dan daun salam. Setelah matang angkat, tiriskan, potong dadu.
3. Panasin minyak, tumis bumbu yang dihaluskan hingga harum, masukkan ke dalam kaldu,tambahkan kacang tanah goreng, didihkan.
4. Penyajian: Siapkan mangkuk, isi dengan daging dan ati dan babat dan juga paru yg dari toples tadi. Taburi bawang goreng (enaknya banyak2), irisan daun bawang dan seledri, sajikan dengan ketupat dan sambal taoco.
5. Sajikan hangat.

PS: Tambahin kecap, garam, dan jeruk nipis jika perlu. O ya, lebih enak lagi kalo masak sama pacar, biar dia yg bikin, kita ongkang2 kaki. Hyahahha!!

Happy Cooking!

Sumber :
http://www.titiw.com/2008/01/15/resep-coto-makassar/
15 Januari 2008

Peta Makassar


View Larger Map

Sayembara Desain Cinderamata Kota Makassar

DASAR PEMIKIRAN
1. Mewujudkan tekad kota Makassar untuk menjadi kota dunia mengembalikan kejayaan masa lampau pada abad ke 16 sebagai bandar perdagangan terbesar di Asia tenggara.
2. Kota Makassar sebagai salahsatu tujuan wisata di Sulawesi Selatan.
3. Makassar sebagai pintu gerbang kawasan timur Indonesia.
4. Menemukan ciri khas Kota Makassar yang dikemas berupa cinderamata dan diharapkan menjadi icon Kota Makassar.
5. Mendorong kreativitas seniman, budayawan untuk menciptakan karya seni yang monumental dan mencirikan Kota Makassar.
Dari pertimbanagan diatas maka dianggap perlu melakukan upaya untuk mewujudkan visi kota Makassar dalam bentuk sayembara desain cinderamata khas Kota Makassar.

JUDUL SAYEMBARA
Sayembara ini berjudul DESAIN CINDERAMATA KOTA MAKASSAR.

TUJUAN SAYEMBARA
Memperoleh desain cinderamata yang merepresentasikan Kota Makassar, unik, dan artistik.

PENYELENGGARA SAYEMBARA
Penyelenggara sayembara ini adalah Makassar Tourism Board (MTB) bekerjasama dengan Fakultas Seni dan Desain Universitas Negeri Makassar yang di Fasilitasi oleh Pemerintah Kota Makassar.

Sekretariat penyelenggara Jl. Seruni Raya, Makassar; Tlp. 0411-423315; Kontak Person:
Sukarman B. Hp. 08124260643;
Agung Iskandar Hp. 085299394788

KETENTUAN SAYEMBARA
1. Sayembara ini merupakan sebuah kompetisi desain cinderamata untuk aplikasi dua dan tiga dimensi.
2. Merepresentasikan karakter Kota Makassar
3. Desain mudah diproduksi secara massal
4. Karya belum pernah diproduksi secara massal sebelumnya dan belum pernah diikutsertakan dalam kompetisi sejenis di manapun
4. Menyertakan penjelasan konsep karya maupun deskripsi singkat tentang latar belakang ide
5. Peserta wajib mengisi formulir pendaftaran, dapat diperoleh di sekretariat panitia atau melalui blog dan email
6. Peserta terbuka untuk umum, perorangan atau kelompok
7. Setiap peserta sayembara dapat mengikutkan lebih dari satu karya
8. Peserta tidak dipungut biaya
9. Panitia pelaksana, juri maupun promotor, serta unsur-unsur lain yang terkait langsung dengan sayembara tidak diperkenankan mengikuti sayembara.
10. 5 Nominasi terbaik akan diundang untuk mempresentasikan karyanya dihadapan dewan juri.
11. Pemenang akan diumumkan di media massa
12. Penyerahan hadiah dan Launching Ceremony akan dilaksanakan di Baruga Anging Mammiri, Rumah Jabatan Walikota Makassar
13. Semua karya yang masuk akan menjadi milik panitia, dan setiap peserta berhak mendapatkan jaminan royalti apabila karya peserta diproduksi massal.

JADWAL PELAKSANAAN
Sayembara ini akan diselengarakan pada bulan November – Desember 2009, dengan tahapan sebagai berikut:
• Pengumuman Sayembara / Publikasi
10 – 23 November 2009
• Pendaftaran peserta 23 November – 13 Desember 2009
• Tecnical meeting 3 Desember 2009
• Batas akhir Pemasukan karya
23 Desember 2009
• Pemajangan karya (pameran) dan penjurian
24 – 29 Desember 2009
• Pengumuman pemenang
30 Desember 2009

DEWAN JURI
Dewan juri sayembara Desain Cinderamata Kota Makassar adalah:
1. Ir. Ilham Arif Sirajuddin, M.M (Walikota Makassar)
2. Dra. Innes Indeswari, M.Sn. (Akademisi dan Praktisi Seni ITB Bandung)
3. Nico Pasaka (Unsur Industri pariwisata)
4. Dr. Karta Jayadi, M.Sn. (Unsur Akademisi, Dekan FSD UNM)
5. A. M. Mochtar (Unsur Seniman)

HADIAH
1. Terbaik 1 : Uang tunai Rp. 10.000.000,- + Sertifikat + Piala Walikota Makassar
2. Terbaik 2 : Uang tunai Rp. 7.000.000,- + Sertifikat
3. Terbaik 3 : Uang tunai Rp. 5.000.000,- + Sertifikat
4. Pavorit 1 : Uang tunai Rp. 3.000.000,- + Sertifikat

Pemenang akan diumumkan melalui media massa dan panitia akan menghubungi masing-masing pemenang.

Penyerahan hadiah dan launching seremony akan dilaksanakan di Baruga Anging Mammiri, Rumah Jabatan Walikota Makassar.

Karya terbaik 1 akan difasilitasi oleh Pemerintah Kota Makassar untuk diproduksi Massal.

Sumber :
http://www.cinderamata-makassar.co.cc/
11 November 2009

Trans Studio Makassar, Kampiun Taman Bermain di Dunia, Berbiaya Rp 3 Triliun

Wapres Jusuf Kalla meresmikan Trans Studio Theme Park. Inilah kawasan wisata terpadu di atas lahan seluas 24 hektare. Salah satunya merupakan taman bermain dalam ruangan (indoor) seluas 2,7 hektare.

WARGA Makassar, punya kebanggaan baru. Ibukota Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) ini memiliki wahana bermain kelas dunia untuk rekreasi keluarga. Bahkan, kalangan industri pariwisata yakin, kehadiran Trans Studio Theme Park, akan menjadi bahan jualan baru untuk menarik wisatawan.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sulsel Anggiat Sinaga, mengungkapkan, di Jepang, Amerika dan Hongkong, kehadiran sarana hiburan baru mampu meningkatkan arus kunjungan, sehingga penginapan akan ramai.

Keberadaan Trans Studio memberikan multiplier effect (efek berantai), yang bukan hanya bidang pariwisata, melainkan sektor ekonomi memperlihatkan pengaruh yang cukup besar. Saat ini, pertumbuhan ekonomi Sulsel lebih besar dari nasional, yakni 7,78 persen.

”Memang, Trans Studio terinspirasi dari Disneyland dan Universal Studios, adalah kebanggaan masyarakat Sulsel, sekaligus “ikon pariwisata” terbesar di dunia,” tegas Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo.

Kenapa Makassar? Selain faktor Jusuf Kalla, yang ikut andil besar. Trans Studio Makassar berdiri di atas lahan milik keluarga Jusuf Kalla dan menyedot investasi hingga Rp 3 triliun. Tahap pertama ini sudah menghabiskan Rp 1 triliun lebih, tambahan lagi sekitar Rp 2 triliun untuk pengerjaan tahap kedua.

Bila dipersentasekan, nilai investasi pembangunan proyek Trans Studio, merupakan gabungan dari Para Group, yakni 55 persen dan 45 persen milik Kalla Group. Awalnya, pemancangan pertama proyek pembangunan dilakukan Gubernur Sulsel, HM Amin Syam.

Selain itu, sebanyak 3,4 juta orang tinggal di Kota Makassar, sementara 4,6 juta lainnya adalah warga Sulsel. Dengan demikian, ada 8 juta penduduk lokal provinsi itu yang merupakan pasar potensial.

Makassar sendiri tengah bersinar. Pertumbuhan ekonomi, sarana, prasarana serta pariwisata yang demikian pesat beberapa tahun terakhir ini menjadikan Makassar seperti gadis perawan yang menarik perhatian banyak orang.

Chairul Tandjung, bos Para Group, pemilik Trans Studio, optimistis, proyek ini akan bakal memikat turis dari Singapura, Malaysia dan Brunai Darussalam sementara Direktur Utama PT Trans Kalla Makassar, Wibowo Iman Sumantri mengatakan pembangunan Trans Studio yang merupakan areal resor terluas dan terlengkap di Indonesia Timur.

”Pembangunan tahap kedua nanti meliputi dua hotel berbintang masing-masing bintang 3 dan bintang 5, residensial apartemen serta marina,” paparnya.


Dua Area

Kompleks Trans Studio yang akan jadi magnet baru itu terbagi dalam dua area, yakni Trans Studio “Theme Park”, sebagai tempat hiburan keluarga, dan Trans Studio Walk, yang merupakan pusat perbelanjaan kelas dunia. Trans Studio Theme Park berada di lahan seluas 2,7 hektare dengan 21 wahana permainan yang terbagi dalam empat zona dengan tema berbeda.

Saat ini, taman bermain dalam ruangan (indoor) terbesar di dunia terdapat di Lotte World Korea dengan luas 1,7 hektare. Dengan demikian, wahana indoor di Trans Studio Theme Park yang didesain oleh John Stevenson, sutradara Kung Fu Panda, merupakan arena wisata dalam ruang terbesar di dunia. Wahana ini mampu menampung hingga 10.000 pengunjung, dengan kapasitas nyaman antara 6.000 s/d 8.000 orang.

Empat zona di Trans Studio Theme Park meliputi, pertama, Studio Central, tempat pengunjung bisa merasakan menjadi bintang dan tahu rahasia di balik layar tayangan favorit. Kedua, Lost City, suatu kawasan seru yang menampilkan petualangan menegangkan ala Indiana Jones.
Ketiga, Cartoon City, dunia penuh warna, fantasi dan keajaiban. Di zona ini anak-anak akan larut dalam kegembiraan pada kenangan masa kecil yang ceria. Keempat, Magic Corner, zona penuh suasana magis yang membuat pengunjung yakin pada apa yang disaksikan karena sensasi yang ditimbulkan.

Sedangkan Trans Studio Walk memiliki lima lantai, luas 55.000 m2, dilengkapi tiga atrium. Pusat perbelanjaan ini akan menyediakan busana bermerek internasional.

Sementara itu, dari peta theme park studio yang disebarkan, harga minimum paket per orang untuk masuk Rp 100.000. Harga ini sudah termasuk kartu pass studio serta tarif masuk berikut 15 wahana permainan, masing-masing satu kali main.

Harga tiket tambahan per orang per wahana dijual bervariasi, mulai Rp 10.000 dan Rp 15.000, tergantung jenis permainan. Sedangkan, tiket permainan yang tidak termasuk dalam paket per orang yaitu bioskop 4D, Kids Studio, Magic Thunder Coaster, Dragon’s tower, Jelajah dan Dunia Lain, masing-masing Rp 25.000.

Sekadar info, di dalam studio, uang kartal tidak berlaku. Alat tukar untuk menikmati aneka permainan di tempat itu adalah kartu mikrochip. Alat tukar digital ini baru pertama kali digunakan di Makassar, bahkan konon pertama di dunia.

Wahana rekreasi kelas dunia macam Disneyland di Los Angeles dan Disneyworld di Orlando kabarnya baru akan menggunakan teknologi ini tahun depan. Kartu mikrochip pengganti uang ini berlaku seumur hidup dan dapat untuk membeli cinderamata serta untuk kartu tol prabayar.
Jadi, sekarang tidak perlu bermimpi jalan-jalan ke Disneyland atau Universal Studios dengan biaya mahal. Cukup ke di Kawasan Tanjung Bunga Makassar, karena ada kampiun taman bermain, yang terbesar di dunia.

Sumber :
http://www.surya.co.id/2009/09/10/trans-studio-makassar-kampiun-taman-bermain-di-dunia-berbiaya-rp-3-triliun.html
10 September 2009

Pariwisata Makassar Perlu Promosi

Pihak manajemen hotel di Makassar, meminta pemerintah dan pihak terkait menyelenggarakan kegiatan promo potensi wisata kota tersebut di daerah-daerah lainnya.

"Kami ingin pemerintah melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan proaktif mempromosikan pariwisata Makassar, seperti yang dilakukan pemerintah DKI Jakarta melalui Jakarta Tourism Expo 2009," kata Marketing Communication Clarion Hotel and Convention, Irwansyah di Makassar, Kamis (5/11).

Menurutnya, sebaiknya Makassar mencontoh Jakarta yang meskipun sudah terkenal sebagai Ibu Kota namun masih selalu gencar melakukan upaya promosi ke daerah-daerah lain dengan harapan akan menjadi destinasi utama wisata di Indonesia.

Makassar juga bisa melakukan hal yang sama, sebab kota tersebut memiliki banyak lokasi wisata alam dan hiburan, akomodasi yang lengkap serta jalur penerbangan yang sangat lancar. "Tidak mesti langsung promo ke Jawa. Ke Kalimantan saja dulu, karena di sana banyak warga Makassar yang bermukim. Pemerintah bisa saja membuat paket wisata pulang kampung. Apalagi sudah ada Trans Studio yang melengkapi Tana Toraja, Pantai Bira Bulukumba dan Taman Kupu-Kupu Bantimurung," ujarnya.

Ia menambahkan, paket promo yang dilakukan pemerintah Sulsel saat ini tidak terlalu effektif, sebab menurutnya terlalu difokuskan pada wisatawan lokal Sulsel, seperti terlihat pada program wisata "Visit Losari" yang didengungkan sejak tahun lalu.

Mengenai akomodasi, Irwansyah mengatakan, dalam hal ini pihak hotel sangat siap. Pihaknya pasti mendukung jika ada program pengembangan wisata seperti itu. "Makassar sudah sangat mampu membuat even-even nasional," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Persatuan Hotel dan Restauran Indonesia (PHRI) Sulsel, Anggiata Sinaga, mengatakan, saat ini di Makassar terdapat 120 hotel, terdiri dari 34 hotel bintang dua hingga lima, serta 86 hotel non-bintang. Jumlah kamar keseluruhan mencapai 4235 kamar, terdiri dari 2.200 kamar hotel berbintang dan 2.035 kamar hotel non-bintang.

"Kota ini juga memiliki Celebes Convention Centre atau Tripel C. Gedung konvensi itu dapat dijadikan lokasi pertemuan yang menampung ribuan orang," katanya.

Ia menambahkan, selain hotel dan konvensi, Makassar juga memiliki 19 restauran besar dengan total jumlah kursi 4396, sehingga sangat memenuhi syarat untuk menunjang program wisata.

Sementara itu, Ketua Asosiation of the Indonesia Tour and Travel (ASITA) Sulsel, Irham Ilyas, mengatakan, saat ini terdapat 112 kali penerbangan yang keluar masuk Makassar per hari. "Untuk kesiapan SDM, kami sudah mempersiapkan tenaga-tenaga pelajar dari sekolah keterampilan pariwisata yang jumlahnya ribuan orang, untuk membantu pelayanan program wisata," ujarnya. XVD

Sumber :

http://travel.kompas.com/read/xml/2009/11/05/22524815/Pariwisata.Makassar.Perlu.Promosi

5 November 2009


Ekspedisi Biodiversitas Kebaharian di Selat Makassar

Sinergi riset dan resource sharing antara Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) terus berlanjut. Dua institusi pemerintah ini pada 3 s.d. 10 Mei 2009 akan menggelar suatu riset terpadu kelautan dengan nama “Ekspedisi Biodiversitas Kebaharian di Selat Makassar”. Kapal Riset yang digunakan adalah Baruna Jaya VIII milik LIPI. Kegiatan ini akan difokuskan di teluk Toli-Toli.

Teluk Toli-Toli dipilih, karena posisinya yang sangat strategis sebagai lokus bertemunya laut Sulawesi dan Selat Makassar dengan ciri khas perairan Oseaniknya serta mendapat pengaruh dari Arus Lintas Indonesia (ARLINDO). Kondisi ini membuat teluk Toli-Toli kaya akan biota laut yang relatif belum terpetakan dan termanfaatkan selama ini.

Dirjen Dikti, Prof. dr. Fasli Jalal, Ph.D, dalam konferensi pers di Gerai Informasi Depdiknas (30/4), bersama Kepala Puslit Oseonografi LIPI, Dr. Suharsono, dan Direktur Direktorat Penelitian dan Pengabidan kepada Masyarakat (DP2M) Dikti, Prof. Dr. Suryo Hapsoro, menyampaikan bahwa program ini bertujuan meningkatkan kepedulian dan kecintaan anak-anak bangsa terhadap kelautannya. Wawasan Nusantara mengajarkan kita bahwa Indonesia ini adalah tanah airku, jadi padu padan antara darat dan laut. Tapi kenyataannya laut belum dimanfaatkan secara baik dan benar, pembangunan kita masih berorientasi ke darat.  

Melalui ekspedisi yang diikuti oleh 13 Dosen di berbagai Universitas Indonesia di bidang kelautan (universitas Gadjah Mada, Universitas Diponegoro, Universitas Hasanuddin, Universitas Haluleo, Universitas Nasional Jakarta, Universitas Tadulako, Universitas Nusa Cendana, Universitas Hang Tuah Surabaya, Universitas Mulawarman, Institut Pertanian Bogor, Universitas Sam Ratulangi dan Universitas Pattimura), 7 orang peneliti LIPI, 2 orang pengamat dan 2 orang wartawan media cetak/elektronik, diharapkan data dan informasi kelautan terdokumentasi, khususnya ekosistem pesisir dan biota laut, kondisi dinamika oseonografi diketahui, dan ada rekomendasi untuk pemanfaatan dan pengelolaan wilayah perairan yang berkelanjutan. Secara kongkrit setelah ekspedisi ini, akan lahir produk semisal data dasar dan informasi biota laut, makalah dan artikel ilmiah (nasional dan internasional), monograf, peta-peta tematik, dan rekomendasi pengelolaan sumberdaya pesisir dan bahari. 

Tim ekspedisi akan mengakhiri perjalanannya di Manado langsung mengikuti Konferensi Kelautan sedunia atau World Ocean Conference (WOC) yang dilaksanakan semenjak tanggal 11 s.d 15 Mei 2009. Konferensi ini akan dihadiri oleh sekitar 500 peserta dari 121 negara dan kegiatan ini akan dirangkai dengan Coral Triangle Inititive Summit (CTI Summit). Mereka, tim ekspedisi akan berkesempatan untuk mempresentasikan hasil penelitian mereka dalam sidang WOC ini.

Sumber :
http://www.dikti.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=293&Itemid=1
30 April 2009